Ad Code

Unit Patroli SBB Polres Banjar Inovasi Non IT Buah Kreatifitas 'Nette Boy'



Inovasi non IT yang diprakarsai oleh Kapolres Banjar AKBP Takdir Mattanete, S.H.,S.IK.,M.H., melalui Unit Patroli Srikandi Banjar Bungas (SBB) untuk pertama kalinya ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta Trans 7 melalui Program Hitam Putih yang ditayangkan secara langsung, Rabu (13/9/2017) pukul 19.00 Wita.
Dalam kesempatan tersebut, Unit Patroli SBB Polres Banjar menampilkan kebolehanya dalam seni tari yang diberi judul tari Dayak Moderen Kreasi yang biasa dibawakan ketika menyambut kunjungan tamu dari Pejabat Utama Mabes Polri maupun Polda Kalsel ke Polres Banjar dan berhasil memukau para penonton yang hadir dalam acara yang dipandu oleh host Dedy Corbuzier dan co-host Chika Jesica itu.
Pada kesempatan itu pula Bripda Nani yang merupakan anggota Satuan Binmas Polres Banjar menceritakan kisah hidupnya yang membuat penonton yang hadir di studio Trans 7 itu menangis haru.
Bagaimana tidak, sosok polisi wanita yang terkenal sangat ceria ketika bertugas sebagai salah satu Unit Patroli SBB Polres Banjar itu, mempunyai kisah kelam pada masa kecilnya dulu.
Dirinya mengaku sejak bayi hingga sekarang tidak pernah mengetahui sosok ayah dan ibu kandungnya, karena sejak bayi hingga sekarang ini Bripda Nani dirawat dan dibesarkan oleh Paman dan Bibinya yang akrab dia panggil sehari-hari dengan sebutan Mama dan Babe.
Tangis para penonton seolah tidak bisa dibendung ketika mendengar cerita inspiratif yang patut untuk kita jadikan contoh dalam menapaki jalan hidup ini, bahwa bukan masa lalu yang membuat nasib orang baik atau buruk saat ini, tapi perjuangan dari dulu hingga saat ini yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan seseorang, dan itulah yang ditunjukan Bripda Nani melalui kisah masa lalunya.

Sementara itu, Kapolres Banjar AKBP Takdir Mattanete dalam kesempatan itu juga menjelaskan sedikit tentang awal mula dirinya membentuk Unit Patroli Srikandi Banjar Bungas itu.
Dirinya mengaku sengaja membentuk Unit Patroli Srikandi Bungas Banjar tersebut karena ingin menyamakan tugas dan fungsi polisi laki-laki dengan polisi wanita.

"Semua anggota Polri baik pria dan wanita ketika pertama kali masuk sebagai anggota Polri, sudah dibekali dengan ilmu dan pelatihan yang sama. Namun, tidak sedikit orang yang meremehkan kemampuan polisi wanita, untuk itulah kami bentuk Unit Patroli SBB Polres Banjar ini," kata Takdir ketika menjawab pertanyaan dari Dedy Corbuzier.

Dijelaskan Takdir, dalam Unit Patroli SBB Polres Banjar sendiri terdiri dari 32 polisi wanita yang dibagi dalam empat unit yakni, Unit Reserse, Unit Lantas, Unit Binmas dan Unit Sabhara.

"Kemampuan Unit SBB ini tidak perlu diragukan lagi, karena mereka ini kemampuanya lengkap, dari serse ada, lantas ada, binmas ada bahkan Sabhara juga dimiliki oleh Unit SBB Polres Banjar dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan prima kepada masyarakat," jelas mantan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya itu.

Disinggung tentang pemberian nama Srikandi yang identik dengan toko pewayangan jawa, Takdir menjawab bahwa, sosok Srikandi yang merupakan seorang ksatria wanita tangguh menjadi alasan mengapa dirinya menamakan Unit Patroli kebanggaanya tersebut dengan nama Srikandi.

"Srikandi itu kan Ksatria wanita yang sangat tangguh dan berani dalam kisah wayang di jawa, itulah yang membuat saya menamakan unit ini dengan Srikandi Banjar Bungas, dengan harapan para polisi wanita yang tergabung dalam unit ini mempunyai jiwa ksatria yang tangguh namun tetap terlihat anggun dan Bungas (Cantik. red)," ungkapnya.

Ditambahkan mantan Kapolres Tanjung Perak Surabaya itu, semoga dengan hadirnya Unit Patroli SBB Polres Banjar ini dapat menjadi inspirasi bagi kaum wanita, khususnya para polisi wanita agar selalu mengasah kemampuanya sehingga tidak kalah dengan kemampuan para polisi laki-laki, demi terciptanya sosok polisi yang humanis dan Profesional, Moderen, Terpercaya (Promoter).

Posting Komentar

0 Komentar

Close Menu