Polres Banjar - Dalam menangkal merebaknya isu-isu dan informasi Hoax yang dapat merusak keutuhan NKRI, Polres Banjar gencar melaksanakan kegiatan Deklarasi Anti Hoax kepada komunitas-komunitas yang ada di Kabupaten Banjar, Minggu (11/3/2018).


Diantaranya Komunitas Honda CB peserta sebanyak 29 orang, Komunitas Honda Scoppy peserta sebanyak 10 orang, Komunitas Honda Sutria F peserta sebanyak 8 orang, Komunitas PMII peserta sebanyak 7 orang, Komunitas BISK peserta sebanyak 15 orang, Komunitas IPNU & IPPNU peserta sebanyak 5 orang, Komunitas KNPI peserta sebanyak 5 orang, Komunitas CBR peserta sebanyak 3 orang, Komunitas SEDULUR peserta sebanyak orang 10 orang, Komunitas KNC peserta sebanyak 10 orang, Komunitas RX King Martapura Banjarbaru peserta sebanyak 5 orang, Komunitas Gowes "Kurma" Kumpulan Anak Martapura peserta sebanyak 5 orang, Komunitas Diamond Red King Sebanyak 6 orang dan Warga Masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan sebanyak 25 orang.




Pagi itu, sekitar pukul 07.30 Wita, bertempat di alun-alun Kota Martapura, Kasat Intelkam AKP Mei Rudi, S.E., M.M. memimpin langsung kegiatan deklarasi tersebut. Bersama dengan Kasat Binmas, Kasubbag Humas, Kanit Sabhara, Kanit Dikyasa Sat Lantas, Kanit Tipiter Reskrim dan puluhan anggota Polres Banjar, AKP Mei Rudi mensosialisasikan kepada 14 komunitas untuk bersama-sama menentang berita hoax yang sedang marak bertebaran.


"Haox atau berita palsu dewasa ini sangat mudah menyebar dengan cepat, dan itu sudah sangat mengkhawatirkan bahkan dapat mengancam keutuhan NKRI apabila si pembaca langsung menelan mentah-mentah informasi yang didapatnya," ucap AKP Mei Rudi kepada Humas Polres Banjar.


"Jangan langsung membagikan tautan berisi berita bombastis yang beredar dimedia sosial maupun yang didapat pada aplikasi pesan singkat (Whatsapp, Line, Instagram, Facebook, dll) tanpa sumber yang jelas sebelum dicek kebenarannya," lanjut AKP Mei Rudi.
Hal senada juga disampaikan oleh Kasubbag Humas Polres Banjar Iptu H. Sugiarto, S.H.




Dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar jangan mudah percaya dan terprovokasi oleh isu-isu yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"Banyak kasus atau peristiwa yang sebenarnya tidak terjadi namun diangkat menjadi sebuah berita yang panas dan dikemas sebaik mungkin untuk memprovokasi masyarakat demi keuntungan kelompok mereka," jelas Iptu H. Sugiarto.


"Terakhir kemarin adalah isu meninggalnya legenda bulu tangkis Indonesia, Rudi Hartono, dan itu terbukti hanya berita Hoax dan masih banyak lagi yang lainnya. Dan isu yang paling hangat dan sampai saat ini tidak terbukti serta sumbernya juga tidak jelas adalah adanya gambar palu arit pada cetak rupiah edisi baru," terang Iptu H. Sugiarto.


Terakhir Iptu Sugiarto kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih cermat dan teliti dalam menyaring berita yang diterima.



"Sebagai masyarakat modern dan berpendidikan, kita harus pandai dalam menggali informasi, kita wajib membaca dengan teliti dan menelusuri sumber dari berita tersebut dan yang terpenting jangan mudah percaya untuk menyebarluaskan berita yang isinya hanya kebencian sebelum berita tersebut diketahui keasliannya," pungkas Iptu H. Sugiarto.